Senin, 08 Juni 2015

solat sunnah dan solat istisqo

SHOLAT SUNNAH DAN SHOLAT ISTIQO

A.     Pengertian shalat sunnah
Shalat sunnah adalah seluruh shalat yang apabila ditinggalkan dengan sengaja oleh seseorang, maka tidak akan menyebabkan ia berdosa. Dalam ilmu fiqih, shalat sunnah sering juga disebut dengan istilah lain seperti shalat tathowwu’, shalat mandubah, dan shalat nafilah. Salat sunah menurut hukumnya terdiri atas dua golongan yakni:
1.      Muakad, adalah salat sunah yang dianjurkan dengan penekanan yang kuat (hampir mendekati wajib), seperti salat dua hari raya, salat sunah witr dan salat sunah thawaf.
2.      Ghairu Muakad, adalah salat sunah yang dianjurkan tanpa penekanan yang kuat, seperti salat sunah Rawatib dan salat sunah yang sifatnya insidentil (tergantung waktu dan keadaan, seperti salat kusuf/khusuf hanya dikerjakan ketika terjadi gerhana).
B.     Pembagian Menurut Pelaksanaan
Salat sunah ada yang dilakukan secara sendiri-sendiri (munfarid) diantaranya:
1.      Salat Rawatib
2.      Salat Tahiyatul Wudhu
3.      Salat Istikharah
4.      Salat Mutlaq
5.      Salat Dhuha
6.      Salat Tahiyatul Masjid
7.      Salat Tahajud
8.      Salat Hajat
9.      Salat Awwabin
10.  Salat Tasbih
11.  Salat Taubat
Shalat sunnah secara berjamaah antara lain:
1.      Salat Tarawih
2.      Salat Ied
3.      Salat Gerhana
4.      Salat Istisqa'

C.     Waktu terlarang untuk salat sunah
Beberapa salat sunah dilakukan terkait dengan waktu tertentu namun bagi salat yang dapat dilakukan pada waktu yang bebas (misal:salat mutlaq) maka harus memperhatikan bahwa terdapat beberapa waktu yang padanya haram dilakukan salat:
1.      Matahari terbit hingga ia naik setinggi lembing
2.      Matahari tepat dipuncaknya (zenith), hingga ia mulai condong
3.      Sesudah ashar sampai matahari terbenam
4.      Sesudah subuh
5.      Ketika matahari terbenam hingga sempurna terbenamnya.

D.     Macam-macam shalat sunnah
1.      Shalat Sunnah Wudhu
Yaitu shalat dua rakaat yang dikerjakan setelah berwudhu sebelum mengerjakan shalat lainnya. Setiap kali seseorang selesai berwudhu, disunahkan mengerjakan shalat sunnah wudhu dua rakaat. Niat shalat sunnah wudlu: “Ushalli sunnatal wudlu-i rak'ataini lillahi Ta'aalaa”
Artinya :"aku niat shalat sunnah wudhu 2 rakaat karena Allah"
2.      Shalat tahiyyatul masjid
Yaitu shalat sunnah dua rakaat yang dilaksanakan oleh jama’ah yang baru masuk masjid, baik pada hari jumat maupun lainnya sebagai tanda penghormatannya, diwaktu malam maupun siang. Rasulullah bersabda:‘Apabila seseorang diantara kamu masuk masjid, maka janganlah hendak duduk sebelum shalat dua rakaat lebih dahulu’ (H.R. Bukhari dan Muslim). Niat shalat sunnah tahiyyatuh masjid: ‘Ushalli sunnatal Tahiyatul Masjidi  rak’ataini lillahi Ta’aalaa’
Artinya : ‘aku niat shalat sunnah tahiyatul masjid dua rakaat karena Allah’
3.      Shalat dhuha
Yaitu salat sunnah yang dilaksanakan pada waktu pagi atau waktu dhuha yakni ketika matahari sedang naik setinggi tombak atau naik sepenggalah,yang kira-kira anatara jam 07.00- sampai masuk waktu salat dzuhur. Jumlah rakaatnya minimal 2 maksimal 12. Dari Anas berkata Rasulullah ‘Barang siapa shalat Dhuha 12 rakaat, Allah akan membuatkan untuknya istana disurga’ (H.R. Tarmiji dan Abu Majah).  Niatnya :‘Ushalli sunnatal Dhuha rak’ataini lillahi Ta’aalaa’
Artinya : ‘aku niat shalat sunnah dhuha dua rakaat karena Allah’
4.      Shalat Rawatib
Yaitu shalat sunnah yang dilakukan sebelum dan sesudah shalat fardlu.
a.       Qabliyah, adalah shalat sunnah rawatib yang dikerjakan sebelum shalat wajib. Waktunya : 2 rakaat sebelum shalat subuh, 2 rakaat sebelum shalat Dzuhur, 2 atau 4 rakaat sebelum shalat Ashar, dan 2 rakaat sebelum shalat Isya’. Niatnya: ‘Ushalli sunnatadh Dzuhri*  rak’ataini Qibliyyatan lillahi Ta’aalaa’
Artinya: ‘aku niat shalat sunnah sebelum dzuhur dua rakaat karena Allah’
                                    * bisa diganti dengan shalat wajib yang akan dikerjakan.
b.      Ba’diyyah, adalah shalat sunnah rawatib yang dikerjakan setelah shalat fardhu. Waktunya : 2 atau 4 rakaat sesudah shalat Dzuhur, 2 rakaat sesudah shalat Magrib dan 2 rakaat sesudah shalat Isya. Niatnya : ‘Ushalli sunnatadh Dzuhri*  rak’ataini Ba’diyyatan lillahi Ta’aalaa’
Artinya : ‘aku niat shalat sunnah sesudah  dzuhur dua rakaat karena Allah’
                                    * bisa diganti dengan shalat wajib yang akan dikerjakan.
5.      Shalat tahajud
Yaitu salat yang dilakukan pada malam,sedikitnya dua rakaat dan sebanyak-banyaknya tidak terbatas.Waktunya sesudah salat isya sampai terbit fajar. . Keutamaan shalat ini, diterangkan dalam Al-Qur’an. ‘Dan pada sebagian malam hari bershalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ketempat yang terpuji’(Q.S. Al Isra : 79 ). Niatnya :‘Ushalli sunnatal tahajjudi  rak’ataini lillahi Ta’aalaa’
Artinya : ‘aku niat shalat sunnah tahajjud dua rakaat karena Allah’
6.      Shalat istikharah
Yaitu salat sunnah dua rakaat untuk meminta atau memohon pilihan sesuatu yang baik dan cocok kepada Allah SWT,terhadap salah satu diantara dua atau lebih dari yang lebih baik dan lebih cocok sehingga hatinya mantap dan tidak bimbang serta tidak menyesal dikemudian hari. Niatnya :‘Ushalli sunnatal Istikharah  rak’ataini lillahi Ta’aalaa’
Artinya : ‘aku niat shalat sunnah Istikharah dua rakaat karena Allah’
7.      Shalat sunnah hajat
Yaitu salat yang dikerjakan dengan tujuan agar apa yang menjadi keinginannya,cita-cita atau hajatnya dikabulkan atau dimudahkan oleh Allah SWT. Minimal 2 rakaat maksimal 12 rakaat dengan salam setiap 2 rakaat. Niatnya :‘Ushalli sunnatal Haajati  rak’ataini lillahi Ta’aalaa’
Artinya : ‘aku niat shalat sunnah hajat dua rakaat karena Allah’
8.      Shalat Mutlak
Yaitu salat sunnah yang boleh dilakukan dalam waktu kapan saja dan tanpa sebab,asal tidak bertepatan dengan waktu yang terlarang untuk mengerjakan salat,dan rakaatnya pun tidak terbatas. Niatnya: ‘Ushalli sunnatal rak’ataini lillahi Ta’aalaa’
Artinya : ‘aku niat shalat sunnah dua rakaat karena Allah’
9.      Shalat Taubat
Yaitu salat sunnah yang dikerjakan untuk mendapat ampunan dari Allah SWT atau taubatnya diterima oleh Allah SWT,sesudah berbuat dosa atau maksiat. Niatnya: ‘Ushalli sunnatal Taubati  rak’ataini lillahi Ta’aalaa’ Artinya : ‘aku niat shalat sunnah taubat  dua rakaat karena Allah’
10.  Shalat Tasbih
Yaitu salat 4 rakaat yang didalamnya ada bacaan tasbih sebanyak 300kali,dalam rangka untuk mendapat ampunan dari Allah SWT akan dosa-dosa yang terdahulu atau yang akan datang,yang terlihat atau tidak terlihat, dan yang disengaja atau yang tidak disengaja. Niatnya: ‘Ushalli sunnatan tasbihi raka’ataini lilllahi ta’aalaa’.
11.  Shalat Tarawih
Yaitu salat sunnah malam yang dilakukan pada bulan Ramadhan. Shalat ini hukumnya sunnah muakad boleh dikerjakan sendiri atau berjamaah. Mengenai bilangan rakaatnya disebutkan dalam hadis. ‘Yang dikerjakan oleh Rasulullah saw, baik pada bulan ramadhan atau lainnya tidak lebih dari sebelas rakaat’ (H.R. Bukhari). Dari Jabir ‘Sesungguhnya Nabi saw telah shallat bersama-sama mereka delapan rakaat, kemudian beliau shalat witir.’ (H.R. Ibnu Hiban). Niat shalat tarawih :‘Ushalli sunnatan Taraawiihi rak’ataini(Imamam/makmuman) lillahi ta’aallaa’.
Artinya : ‘Aku niat shalat sunat tarawih dua rakaat (imamam/makmum) karena Allah’.
12.  Shalat Witir
Yaitu shalat malam yang rakaatnya ganjil,paling sedikit dikerjakan dengan satu rakaat dan paling banyak dikerjakan dengan 11 rakaat. Hukum shalat sunnah witir adalah sunnah muakad. Niat shalat witir;‘Ushalli sunnatal witri rak’atan lillahi ta’aalaa’.
Artinya : ‘Aku niat shalat sunnat witir dua rakaat karena Allah’
13.  Shalat sunnah Hari Raya
Yaitu shalat sunnah dua rakaat yang dikerjakan setahun sekali tepatnya tanggal 1 syawal pada pagi hari.Shalat sunnahhari raya fitri dan adha hukumnya adalah sunnah muakad dan lebih baik dikerjakan dengan berjamaah. Niat Shalat Idul Fitri : ‘Ushalli sunnatal li’iidil fitri rak’ataini (imamam/makmumam) lillahita’aalaa’
Artinya : ‘Aku niat shalat idul fitri dua rakaat (imam/makmum) karena Allah’
Niat Shalat Idul Adha : ‘Ushalli sunnatal li’iidil Adha rak’ataini (imamam/makmumam) lillahita’aalaa’
Artinya : ‘Aku niat shalat idul adha dua rakaat (imam/makmum) karena Allah
14.  Shalat Khusuf
Yaitu shalat dua gerhana,yakni shalat karena gerhana matahari dan gerhana bulan. Kalau gerhana bulan kita lakukan shalat Khusuf dan kalau gerhana matahari kita lakukan shalat Kusuf, kedua shalat ini hukumnya sunnah muakad. Waktu melakukan shalat gerhana matahari yaitu dari timbul gerhana sampai matahari kembali seperti semula atau sampai terbenam,Sedangkan shalat gerhana bulan waktunya mulai dari terjadinya gerhana sampai bulan nampak penuh. Niat shalat gerhana bulan :‘Ushalli sunnatal khusuufi rak’ataini  lillahita’aalaa’
Artinya : ‘Aku niat shalat gerhana bulan  dua rakaat  karena Allah’
15.  Shalat sunnah istisqa
Yaitu salat sunah yang dilakukan untuk meminta diturunkannya hujan. Salat ini dilakukan bila terjadi kemarau yang panjang atau karena dibutuhkannya hujan untuk keperluan/hajat tertentu. Salat istisqa dilakukan secara berjamaah dipimpin oleh seorang imam.
Cara mengerjakannya:
a.       Pra shalat
Tiga hari sebelum salat Istisqa dilaksanakan terlebih dahulu seorang pemimpin seperti ulama,aparat pemerintah atau lainnya menyerukan kepada masyarakat agar berpuasa dan bertaubat meninggalkan segala bentuk kemaksiatan serta kembali beribadah, menghentikan perbuatan yang zalim dan mengusahakan perdamaian bila terdapat konflik.
b.      Hari H
Pada hari pelaksanaan, seluruh penduduk diperintahkan untuk berkumpul (bahkan membawa binatang ternak) di tempat yang telah dipersiapkan untuk salat istisqa (tanah lapang). Penduduk sebaiknya memakai pakaian yang sederhana, tidak berhias dan tidak pula memakai wewangian. Salat istisqa dilaksanakan dalam dua rakaat kemudian setelah itu diikuti oleh khutbah dua kali oleh seorang khatib.
c.       Usai shalat diadakan khutbah 2 kali. Pada khutbah pertama hendaknya baca istigfar 9 kali dan pada khutbah kedua 7 kali. Pelaksanaan khutbah istisqa berbeda dengan khutbah lainnya, yaitu :
1)      Khatib disunatkan memakai selendang.
2)      Isi khutbah menganjurkan byk beristigfar,berkeyakinan bhw Allah SWT akan mengabulkan permintaan mereka.
3)      Saat berdo'a hendaknya mengangkat tangan setinggi-tingginya.
4)      Saat berdo'a pd khutbah kedua, khatib hendaknya menghadap kiblat membelakangi makmumnya.
 mata kuliah: Pembelajaran pkn di SD
 dosen:     Dirgantara Wicaksono, M.Pd

Tidak ada komentar:

Posting Komentar