IBADAH
HAJI
A. Pengertian Haji
Menunaikan haji
merupakan rukun Islam yang kelima. Menurut etimologi bahasa Arab, kata
haji mempunyai arti qashd, yakni tujuan, maksud, dan menyengaja.
Menurut istilah
syara', haji ialah menuju ke Baitullah dan tempat-tempat serta waktu-waktu tertentu
untuk melaksanakan amalan-amalan ibadah tertentu pula. Yang dimaksud dengan
tempat-tempat tertentu dalam definisi diatas, selain Ka'bah dan Mas'a(tempat
sa'i), juga Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Yang dimaksud dengan waktu tertentu
ialah bulan-bulan haji yang dimulai dari Syawal sampai sepuluh hari pertama
bulan Dzulhijjah. Adapun amal ibadah tertentu ialah thawaf, sa'i, wukuf, mazbit
di Muzdalifah, melontar jumrah, mabit di Mina, dan lain-lain.
B. Jenis Ibadah Haji
Berikut adalah jenis-jenis ibadah Haji:
1. Haji Ifrad, berarti menyendiri. Pelaksanaan ibadah haji
disebut ifrad bila sesorang bermaksud menyendirikan, baik menyendirikan haji
maupun menyendirikan umrah . Dalam hal ini, yang didahulukan adalah ibadah
haji. Artinya, ketika mengenakan pakaian ihram di miqat-nya, orang tersebut
berniat melaksanakan ibadah haji dahulu. Apabila ibadah haji sudah selesai,
maka orang tersebut mengenakan ihram kembali untuk melaksanakan umrah.
2. Haji Tamattu’, mempunyai arti bersenang-senang atau
bersantai-santai dengan melakukan umrah terlebih dahulu di bulan-bulah haji,
lain bertahallul. Kemudian mengenakan pakaian ihram lagi untuk melaksanakan
ibadah haji, ditahun yang sama. Cara ini mewajibkan orang yang melakukannya
untuk membayar dam.
3. Haji
Qiran, mengandung arti menggabungkan, menyatukan atau menyekaliguskan. Yang
dimaksud disini adalah menyatukan atau menyekaliguskan berihram untuk
melaksanakan ibadah haji dan umrah. Haji qiran dilakukan dengan tetap
berpakaian ihram sejak miqat makani
dan melaksanakan semua rukun dan wajib haji sampai selesai, meskipun mungkin
akan memakan waktu lama.
C. Syarat Wajib Haji
1. Islam
2. Baligh
3. Berakal
4. Merdeka
5. Mampu
(istitha’at)
D. Rukun Haji
Kegiatan yang harus dilakukan dalam ibadah haji apabila tidak dikerjakan maka hajinya tidak sah.
1. Ihram
2. Wukuf
3. Tawaf
Ifadah
4. Sa’i
5. Tahallul
6. Tertib
E. Wajib Haji
Wajib Haji Adalah
rangkaian kegiatan yang harus dilakukan dalam ibadah haji sebagai pelengkap
Rukun Haji, yang jika tidak dikerjakan harus membayar dam (denda). Yang
termasuk wajib haji adalah;
1. Niat Ihram, untuk haji atau umrah dari Miqat Makani,
dilakukan setelah berpakaian ihram.
2. Mabit (bermalam) di Muzdalifah pada tanggal 9 Zulhijah
(dalam perjalanan dari Arafah ke Mina). Di Mudzalifah para jemaah haji menunaikan
shalat magrib dijamak dengan shalat isya dengan satu kali azan dan dua iqamah.
Kemudian, mereka bermalam lagi.
3. Melontar Jumrah Aqabah tanggal 10 Zulhijah yaitu dengan
cara melontarkan tujuh butir kerikil berturut-turut dengan mengangkat tangan
pada setiap melempar kerikil sambil berucap, “Allahu Akbar. Allahummaj ‘alhu
hajjan mabruran wa zanban magfura(n)”. Setiap kerikil harus mengenai ke dalam
jumrah jurang besar tempat jumrah.
4. Mabit di Mina
pada hari Tasyrik (tanggal 11, 12 dan 13 Zulhijah). Hukumnya adalah sunnah.
5. Melontar Jumrah Ula,
Wustha dan Aqabah pada hari Tasyrik (tanggal 11, 12 dan 13 Zulhijah).
6. Tawaf Wada',
Yaitu melakukan tawaf penghormatan terakhir kepada Baitullah sebelum
meninggalkan Mekah.
7. Meninggalkan perbuatan yang dilarang waktu ihram.
F. Kegiatan Dalam Ibadah Haji
Kegiatan utama dalam ibadah haji berdasarkan urutan
waktu:
Ø
Sebelum
8 Dzulhijjah, umat Islam dari seluruh dunia mulai berbondong untuk melaksanakan
Tawaf Haji di Masjid Al Haram, Makkah.
Ø
8
Dzulhijjah, jamaah haji bermalam di Mina. Pada pagi 8 Dzulhijjah, semua umat
Islam memakai pakaian Ihram (dua lembar kain tanpa jahitan sebagai pakaian
haji), kemudian berniat haji, dan membaca bacaan Talbiyah. Jamaah kemudian
berangkat menuju Mina, sehingga malam harinya semua jamaah haji harus bermalam
di Mina.
Ø
9
Dzulhijjah, pagi harinya semua jamaah haji pergi ke Arafah. Kemudian jamaah
melaksanakan ibadah Wukuf, yaitu berdiam diri dan berdoa di padang luas ini
hingga Maghrib datang. Ketika malam datang, jamaah segera menuju dan bermalam Muzdalifah.
Ø
10 Dzulhijjah,
Mabit di Muzdalifah, yaitu lewat tengah malam sehabis wukuf di padang Arafah.
Mabit tahap pertama ini
biasanya hanya beberapa saat saja, yaitu secukup waktu untuk mengumpulkan 7
buah krikil guna melontar jumrah Aqabah
Tahap
Kedua, Mabit
ini dilakukan di Mina dalam 2 hari (11 dan 12 Zulhijah) bagi yang akan
mengambil 'Nafar Awal', dan 3
hari (11,12,13 Zulhijah) bagi yang akan mengambil 'Nafar Akhir'. Dari hari pertama sampai terakhir dari mabit di
Mina ini adalah melontar ketiga jumrah Ula,
Wusta dan Aqabah.
Ø Sebelum
pulang ke negara masing-masing, jamaah melaksanakan Thawaf Wada' (thawaf
perpisahan).
G.
Hikmah Haji
1.
Meningkatkan
ketakwaan kepada Allah SWT
2.
Mempererat
persaudaraaan sesama muslim
3.
Mewujudkan rasa
syukur atas
segala nikmat
4.
Menumbuhkan rasa
persamaan antar sesama manusia
5.
Menanamkan kesabaran, ketabahan, ketundukan
6.
Mengingat dan mengikuti perjalanan Siti Hajar (isteri Nabi
Ibrahim)
7.
Meningkatkan aspek ekonomi
Mata kuliah : Pengembangan PKn di SD
Dosen : Dirgantara Wicaksono, M.Pd