Senin, 25 Mei 2015

ANATOMI DAN DESAIN KURIKULUM

ANATOMI DAN DESAIN KURIKULUM
A.    Komponen-komponen kurikulum
Suatu kurikulum harus memiliki kesesuain atau relevasi. Kesesuaian ini meliputi dua hal. Pertama kesesuaian antara kurikulum dengan tuntunan, kebutuhan, kondisi dan perkembangan masyarakat.kedua kesesuian antar komponen-komponen kurikulum, yaitu isi sesuai dengan tujuan, proses sesuai dengan isi dan tujuan, demikian juga evaluasi sesuai dengan proses , isi dan tujuan kurikulum.
1.      Tujuan
Pertama, perkembangan tuntunan, kebutuhan dan kondisi masyarakat. Kedua, didasari oleh pemikiran-pemikiran dan terarah pada pencapaian nilai-nilai filsofis, terutama falsafah negara. Kita mengenal beberapa kategori tujuan pendidikan, yaitu tujuan umum dan khusus, jangka panjang,menengah, dan jangka pendek.
2.         Bahan ajar
Tugas utama seorang guru adalah menciptakan lingkungan tersebut, untuk mendorong siswa melakukan interaksi yang produktif dan memberikan pengalaman belajar yang dibutuhkan. Kegiatan dan lingkungan demikian dirancang dalam suatu rencana mengajar, yang mencakup komponen-komponen: tujuan khusus, sekuens bahan ajaran, strategis mengajar, media dan sumber belajar, serta evaluasi hasil belajar. Karena perumusan tujuan khusus strategis, dan evaluasi hasil mengajar dibahas secara tersendiri, maka dalam bagian ini yang akan diuraikan hanya sekuens bahan ajar.
3 .Strategis mengajar
Penyusun sekuens bahan ajar berhubungan erat dengan strategis atau metode mengajar. Pada waktu guru menyusun sekuens suatu bahan ajar, ia juga harus memikirkan strategis mengajar mana yang sesuai untuk mengkaji bahan ajar dengan ututan seperti itu.
4.Media mengajar
Media mengajar merupakan segala mecam bentuk perangsang dan alat yang disediakan guru untuk mendorong siswa belajar. Perumusan di atas menggambarkan pengertian media yang cukup luas, mencakup berbagai bentuk perangsang belajar yang sering disebut sebagai audio visual aid, serta berbagai bentuk alat penyaji perangsang belajar, berupa alat-alat elektronika seperti mesin pengajaran, film, audio caseette, video cassette, televisi, dan komputer.
5.evaluasi pengajaran
Komponen utama selanjutnya setelah rumusan tujuan, bahan ajar, strategis mengajar, dan media mengajar adalah evaluasi dan penyempurnaan. Evaluasi ditunjukan untuk menilai pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan serta menilai proses pelaksanaan mengajar secara keseluruhan.
1.      Penyempurnaan pengajaran
Hasil-hasil evaluasi, baik evaluasi hasil belajar, maupun evaluasi pelaksanaan mengajar secara keseluruhan, merupakan umpan hasil bagi penyempurnaan-penyempurnaan lebih lanjut.
B.     Desain kurikulum
Desain kurikulum menyangkut pola pengorganisasian unsur-unsur atau komponen kurikuum. Penyusunan desain kurikulum dapat dilihat dari dua dimensi horizontal dan vertikal. Dimensi horizontal berkenaan dengan penyusunan dari lingkup isi kurikulum. Sususnan lingkup ini sering diintegrasikan dengan proses belajar dan mengajarnya. Dimensi vertikal menyangkut penyusunan sekuens bahan berdasarkan urutan tingkat kesukaran. Bahan tersusun mulai dari yang mudah, kemudian menuju pada yang lebih sulit, atau mulai dengan yang dasar diteruskan dengan yang lanjutan.
Lebih rinci kelemahan-kelemahan bentuk kurikulum ini adalah :
1). Kurikulum memberikan pengetahuan terpisah-pisah , satu terlepas dari yang lainnya.
2). Isi kurikulum diambil dari masa lalu, terlepas dari kejadian-kejadian yang hangat, yang sedang berlangsung saat sekarang.
3). Kurikulum ini kurang memperhatikan minat, kebutuhan dan pengalaman para peserta didik.
4). Isi kurikulum disusun berdasarkan sistematika ilmu sering menimbulkan kesukaran di dalam mempelajari dan menggunakanya.
5). Kurikulum lebih mengutamakan is dan kurang memperhatikan cara penyampaian. Cara penyampaian utama adalah ekspositori yang menyebabkan peranan siswa pasif.
1.      Penyempurnaan pengajaran
Hasil-hasil evaluasi, baik evaluasi hasil belajar, maupun evaluasi pelaksanaan mengajar secara keseluruhan, merupakan umpan hasil bagi penyempurnaan-penyempurnaan lebih lanjut.
2.      Learner –centered design
Ada dua ciri utama yang membedakan desain model learner centred dengan subject centered. Pertama, learner centered design menggembangkan kurikulum dengan bertolak dari peserta didik dan bukan dari isi.kedua, learner conteres bersifat not –preplanned ( kurikulum tidak diorganisasikan sebelumnya ) tetapi dikembangkan bersama antara guru dengan siswa dalam penyelesaian tugas-tugas pendidikan.
3.      Problem centered design

Konsep-konsep ini menjadi landasan pula dalan  pendidikan dan pengembangan kurikulum. Berbeda dengan learner centered, kurikulum mereka disusun sebelumnya ( preplanned ). Isi kurikulum berupa masalah-masalah sosial yang dihadapi peserta didik sekarang dan yang akan datang. Sekuens bahan disusun berdasarkan kebutuhan, kepentingan dan kemampuan peserta didik.


Mata Kuliah : Pengembangan PKN di SD
Dosen         : Dirgantara Wicaksono, M.Pd

Tidak ada komentar:

Posting Komentar