ANATOMI
DAN DESAIN KURIKULUM
A. Komponen-komponen
kurikulum
Suatu kurikulum harus
memiliki kesesuain atau relevasi. Kesesuaian ini meliputi dua hal. Pertama
kesesuaian antara kurikulum dengan tuntunan, kebutuhan, kondisi dan
perkembangan masyarakat.kedua kesesuian antar komponen-komponen kurikulum,
yaitu isi sesuai dengan tujuan, proses sesuai dengan isi dan tujuan, demikian
juga evaluasi sesuai dengan proses , isi dan tujuan kurikulum.
1. Tujuan
Pertama,
perkembangan tuntunan, kebutuhan dan kondisi
masyarakat. Kedua, didasari oleh
pemikiran-pemikiran dan terarah pada pencapaian nilai-nilai filsofis, terutama
falsafah negara. Kita mengenal beberapa kategori tujuan pendidikan, yaitu
tujuan umum dan khusus, jangka panjang,menengah, dan jangka pendek.
2. Bahan
ajar
Tugas utama seorang guru adalah
menciptakan lingkungan tersebut, untuk mendorong siswa melakukan interaksi yang
produktif dan memberikan pengalaman belajar yang dibutuhkan. Kegiatan dan
lingkungan demikian dirancang dalam suatu rencana mengajar, yang mencakup
komponen-komponen: tujuan khusus, sekuens bahan ajaran, strategis mengajar,
media dan sumber belajar, serta evaluasi hasil belajar. Karena perumusan tujuan
khusus strategis, dan evaluasi hasil mengajar dibahas secara tersendiri, maka
dalam bagian ini yang akan diuraikan hanya sekuens bahan ajar.
3
.Strategis mengajar
Penyusun sekuens bahan ajar
berhubungan erat dengan strategis atau metode mengajar. Pada waktu guru
menyusun sekuens suatu bahan ajar, ia juga harus memikirkan strategis mengajar
mana yang sesuai untuk mengkaji bahan ajar dengan ututan seperti itu.
4.Media
mengajar
Media mengajar merupakan segala
mecam bentuk perangsang dan alat yang disediakan guru untuk mendorong siswa
belajar. Perumusan di atas menggambarkan pengertian media yang cukup luas,
mencakup berbagai bentuk perangsang belajar yang sering disebut sebagai audio
visual aid, serta berbagai bentuk alat penyaji perangsang belajar, berupa
alat-alat elektronika seperti mesin pengajaran, film, audio caseette, video
cassette, televisi, dan komputer.
5.evaluasi
pengajaran
Komponen utama selanjutnya setelah
rumusan tujuan, bahan ajar, strategis mengajar, dan media mengajar adalah
evaluasi dan penyempurnaan. Evaluasi ditunjukan untuk menilai pencapaian
tujuan-tujuan yang telah ditentukan serta menilai proses pelaksanaan mengajar
secara keseluruhan.
1. Penyempurnaan
pengajaran
Hasil-hasil evaluasi,
baik evaluasi hasil belajar, maupun evaluasi pelaksanaan mengajar secara
keseluruhan, merupakan umpan hasil bagi penyempurnaan-penyempurnaan lebih
lanjut.
B. Desain
kurikulum
Desain
kurikulum menyangkut pola pengorganisasian unsur-unsur atau komponen kurikuum.
Penyusunan desain kurikulum dapat dilihat dari dua dimensi horizontal dan
vertikal. Dimensi horizontal berkenaan dengan penyusunan dari lingkup isi
kurikulum. Sususnan lingkup ini sering diintegrasikan dengan proses belajar dan
mengajarnya. Dimensi vertikal menyangkut penyusunan sekuens bahan berdasarkan
urutan tingkat kesukaran. Bahan tersusun mulai dari yang mudah, kemudian menuju
pada yang lebih sulit, atau mulai dengan yang dasar diteruskan dengan yang
lanjutan.
Lebih rinci kelemahan-kelemahan
bentuk kurikulum ini adalah :
1).
Kurikulum memberikan pengetahuan terpisah-pisah , satu terlepas dari yang
lainnya.
2).
Isi kurikulum diambil dari masa lalu, terlepas dari kejadian-kejadian yang
hangat, yang sedang berlangsung saat sekarang.
3).
Kurikulum ini kurang memperhatikan minat, kebutuhan dan pengalaman para peserta
didik.
4).
Isi kurikulum disusun berdasarkan sistematika ilmu sering menimbulkan kesukaran
di dalam mempelajari dan menggunakanya.
5).
Kurikulum lebih mengutamakan is dan kurang memperhatikan cara penyampaian. Cara
penyampaian utama adalah ekspositori yang menyebabkan peranan siswa pasif.
1. Penyempurnaan
pengajaran
Hasil-hasil
evaluasi, baik evaluasi hasil belajar, maupun evaluasi pelaksanaan mengajar
secara keseluruhan, merupakan umpan hasil bagi penyempurnaan-penyempurnaan
lebih lanjut.
2. Learner
–centered design
Ada
dua ciri utama yang membedakan desain model learner centred dengan subject
centered. Pertama, learner centered design menggembangkan kurikulum dengan
bertolak dari peserta didik dan bukan dari isi.kedua, learner conteres bersifat
not –preplanned ( kurikulum tidak diorganisasikan sebelumnya ) tetapi
dikembangkan bersama antara guru dengan siswa dalam penyelesaian tugas-tugas
pendidikan.
3. Problem
centered design
Konsep-konsep
ini menjadi landasan pula dalan
pendidikan dan pengembangan kurikulum. Berbeda dengan learner centered,
kurikulum mereka disusun sebelumnya ( preplanned ). Isi kurikulum berupa
masalah-masalah sosial yang dihadapi peserta didik sekarang dan yang akan
datang. Sekuens bahan disusun berdasarkan kebutuhan, kepentingan dan kemampuan
peserta didik.
Mata Kuliah : Pengembangan PKN di SD
Dosen : Dirgantara Wicaksono, M.Pd