Rabu, 17 Juni 2015

Anak Dengan Kebutuhan Khusus

ANAK DENGAN KEBUTUHAN KHUSUS

A.   Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus
Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang secara signifikan berbeda dalam beberapa dimensi yang penting dari fungsi kemanusiaannya. Mereka yang secara fisik, psikologis, kognitif atau sosial terhambat dalam mencapai tujuan atau kebutuhan dan potensinya secara maksimal.

B.   Kategori Ketidakmampuan Anak
Yang dikategorikan anak berketidakmampuan adalah:
1.    Tunanetra, yaitu buta sebagian atau buta total.
2.    Tunarungu, yaitu tuli sebagian atau tuli total.
3.    Tunawicara, yaitu bisu sebagian atau bisu total.
4.    Tunagrahita, yaitu keterbelakangan mental.
5.    Tunadaksa, yaitu cacat fisik.
6.    Tunalaras, yaitu gangguan perilaku, gangguan emosional.
7.    Tunaganda, yaitu gabungan dari dua atau lebih kelainan/kecacatan dalam segi fisik, mental, emosi dan sosial.
8.    Kesulitan belajar, yaitu anak-anak yang mengalami hambatan pada satu atau lebih proses-proses psikologis dasar.
9.    Autisme, yaitu suatu gangguan perkembangan yang kompleks menyangkut komunikasi, interaksi sosial, dan aktivitas imajinasi.
10. Gangguan Pemusatan Perhatian-Hiperaktivitas, yaitu gangguan untuk mempertahankan fokus perhatian pada masalah yang dihadapi.
11. Anak Berbakat, yaitu anak yang diidentifikasikan oleh orang-orang profesional bahwa mereka memiliki kemampuan-kemampuan yang menonjol, dapat memberikan prestasi yang tinggi.

C.   Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
1.    Model huruf ukiran.
2.    Mengajarkan membaca bibir.
3.    Penggunaan bahasa isyarat.
Pendidikan khusus di Indonesia bagi siswa dengan kebutuhan khusus sebenarnya telah ada mulai dari tingkat TKLB, SDLB,SMLB, SMALB. Satuan pendidikan tersebut tersebar di seluruh wilayah Indonesia, walaupun belum merata di setiap provinsi. Keberadaan SLB (sekolah luar biasa) yang tersebar di beberapa wilayah sebenarnya belum mampu untuk menampung seluruh anak mempunyai keterbatasan. Kondisi ini juga disebabkan mahalnya biaya untuk menyekolahkan anak yang mempunyai keterbatasan yang berasal dari keluarga yang kurang mampu. Sehingga mereka, membiarkan anaknya tetap dalam kungkungan keluarga, yang rata-rata kurang memahami pula terhadap perkembangan anaknya.

D.   Jenis Terapi Untuk Anak dengan Kebutuhan Khusus
Beberapa jenis terapi untuk anak dengan kebutuhan khusus, yaitu:
1.    Terapi wicara, yaitu untuk membantu anak melancarkan otot-otot mulut sehingga membantu anak berbicara lebih baik.
2.    Terapi okupasi, yaitu untuk melatih motorik halus anak.
3.    Terapi bermain, yaitu untuk mengajarkan anak melalui belajar sambil bermain.
4.    Terapi medikamentosa/obat-obatan, yaitu dengan pemberian obat-obatan oleh dokter yang berwenang.
5.    Terapi melalui makanan, yaitu untuk anak-anak dengan masalah alergi makanan tertentu.
6.    Sensory Integration Therapy, yaitu untuk anak-anak yang mengalami gangguan pada sensorinya.
7.    Auditory Integration Therapy, yaitu agar pendengaran anak lebih sempurna.
8.    Biomedical treatment/therapy, yaitu penanganan biomedis yang paling mutakhir, melalui perbaikan kondisi tubuh agar terlepas dari faktor-faktor yang merusak (dari keracunan logam berat, efek casomorphine dan gliadorphin, alergen, dsb).

Mata Kuliah : Pengembangan Pembelajaran PKn di SD 

Dosen           : Dirgantara Wicaksono, M.Pd  



Tidak ada komentar:

Posting Komentar