Minggu, 17 Mei 2015

Model Jaring Laba-laba (Webbed)


Jenis-jenis model pembelajaran tematik adalah sebagai berikut:
1.      Model penggalan (Fragmented)
2.      Model keterhubungan (Connected)
3.      Model sarang (Nested)
4.      Model rangkaian (Sequenced)
5.      Model bagian (Shared)
6.      Model jaring laba-laba (Webbed)
7.      Model galur (Threaded)
8.      Model keterpaduan (Integrated)
9.      Model celupan (Immersed)
10.  Model jaringan (Networked)
Pada kesempatan ini, saya akan membahas tentang model pembelajaran jaring laba-laba (Webbed).
A.    Pengertian Model Webbed
Menurut Trianto dalam bukunya Model Pembelajaran Terpadu dalam teori dan Praktek menyatakan bahwa pembelajaran Model webbed (Model Jaring Laba-laba) adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik. Pendekatan ini pengembangannya dimulai dengan menentukan tema tertentu. Tema bisa ditetapkan dengan negoisasi dengan siswa, tetapi dapat pula dengan cara diskusi sesama guru. Setelah tema tersebut disepakati, dikembangkan sub-sub temanya dengan memerhatikan kaitannya dengan bidang-bidang studi. Dari sub-sub tema ini dikembangkan aktifitas belajar yang harus dilakukan siswa.  Jadi model webbed atau jaring laba- laba terimplementasi melalui pendekatan tematik sebagai pemandu bahan dan kegiatan pembelajaran. Pendekatan ini adalah model pembelajaran yang digunakan untuk mengajarkan tema tertentu yang cenderung dapat disampailan melalui beberapa bidang study lain. Dalam hubungan ini, tema dapat mengikat kegiatan pembelajaran, baik dalam mata pelajaran maupun lintas mata pelajaran.
Menurut (Sukayati, 2004:6) model webbed adalah model pembelajaran yang pengembangannya dimulai dengan menentukan tema tertentu yang menjadi tema sentral bagi keterhubungan berbagai bidang studi.
Salah satu model pembelajaran menurut Fogarty yaitu model webbed. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 secara tegas mengatakan pembelajaran pada Kelas I s.d. III dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedangkan pada Kelas IV s.d. VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran. Penerapan untuk kelas rendah (1, 2, dan 3) Sekolah Dasar dilakukan dengan pendekatan tematik webbed jaring labang-laba. Kelas atas (4, 5, dan 6) dengan pendekatan integrated atau terpadu beberapa mata pelajaran.
Organisasi kurikulum model terjala (webbed) adalah pendekatan tematik dalam pengintegrasian mata pelajaran. Satu tema dijadikan rujukan untuk membahas materi sejumlah mata pelajaran yang sejalan atau memiliki keterkaitan ide dan tema. Tema menjadi sesuatu yang sangat penting untuk merajut topic materi dari sejumlah mata pelajaran menjadi uraian yang terpadu. Oleh karena itu, pemilihan “tema subur” yaitu tema yang bisa relevan untuk pengembangan dan pembahasan materi berbagai mata pelajaran, menjadi suatu yang sangat penting.
B.     Kelebihan Dan Kekurangan Model Webbed
Kelebihan dari model jaring laba-laba (webbed), meliputi:
1.      Penyeleksian tema sesuai dengan minat akan memotivasi anak untuk belajar;
2.      Lebih mudah dilakukan oleh guru yang belum berpengalaman;
3.      Memudahkan perencanaan kerja tim untuk mengembangkan tema kesemua bidang isi pelajaran;
4.      Pendekatan tematik dapat memotivasi siswa;
5.      Memberikan kemudahan bagi anak didik dalam kegiatan-kegiatan dan ide-ide berbeda yang terkait.
Model webbed juga memiliki beberapa kekurangan antara lain:
1.      Sulit dalam menyeleksi tema;
2.      Dalam pembelajaran, guru lebih memusatkan perhatian pada kegiatan daripada pengembangan konsep;
3.      Memerlukan keseimbangan antara kegiatan dan pengembangan materi pelajaran.
C.     Penerapan Model Webbed
Pembelajaran terpadu menggunakan model webbed dimulai dengan menentukan tema. Sebagai contoh tema yang sudah ditentukan bersama adalah “Keluarga”. Dari tema ini dikembangkan dan dipadukan menjadi sub-sub tema yang ada pada beberapa mata pelajaran, misalnya :
Ø  IPA
Standar Kompetensi : mengenal bebagai benda langit dan peristiwa alam (cuaca dan musim) serta pengaruhnya terhadap kegiatan manusia.
Siswa diajarkan tentang macam-macam benda langit dan peristiwa alam yang terjadi di sekitar. Dari peristiwa alam tersebut siswa diharapkan dapat menjaga kebersihan rumah.
Ø  IPS
Standar Kompetensi : mendeskripsikan lingkugan rumah
Siswa diajarkan untuk mendeskripsikan lingkungan rumahnya masing-masing.
Ø  Matematika
Standar Kompetensi : mengenal bangun datar
Siswa diajarkan tentang bentuk-bentuk bangun datar misalnya, misalnya pintu rumah berbentuk persegi panjang,  jendela berbentuk persegi.
Ø  Pkn
Standar Kompetensi : menerapkan kewajiban anak di rumah dan di sekolah.
Siswa diajarkan tentang mengikuti tata tertib di rumah. Bekerja sama dengan anggota keluarga yang lain dengan baik.
Ø  Bahasa Indonesia
Standar Kompetensi : memahami teks pendek dengan membaca nyaring.
Siswa membaca teks tentang kehidupan keluarga yang harmonis.

                                                                             

Mata kuliah : Pengembangan pkn di SD
Dosen           : Dirgantara Wicaksono, M.Pd



Tidak ada komentar:

Posting Komentar