Jenis-jenis
model pembelajaran tematik adalah sebagai berikut:
1. Model
penggalan (Fragmented)
2. Model
keterhubungan (Connected)
3. Model
sarang (Nested)
4. Model
rangkaian (Sequenced)
5. Model
bagian (Shared)
6. Model
jaring laba-laba (Webbed)
7. Model
galur (Threaded)
8. Model
keterpaduan (Integrated)
9. Model
celupan (Immersed)
10. Model
jaringan (Networked)
Pada kesempatan ini, saya akan membahas tentang model
pembelajaran jaring laba-laba (Webbed).
A. Pengertian Model Webbed
Menurut Trianto dalam bukunya Model Pembelajaran
Terpadu dalam teori dan Praktek menyatakan bahwa pembelajaran Model webbed
(Model Jaring Laba-laba) adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan
pendekatan tematik. Pendekatan ini pengembangannya dimulai dengan menentukan
tema tertentu. Tema bisa ditetapkan dengan negoisasi dengan siswa, tetapi dapat
pula dengan cara diskusi sesama guru. Setelah tema tersebut disepakati,
dikembangkan sub-sub temanya dengan memerhatikan kaitannya dengan bidang-bidang
studi. Dari sub-sub tema ini dikembangkan aktifitas belajar yang harus
dilakukan siswa. Jadi model webbed atau
jaring laba- laba terimplementasi melalui pendekatan tematik sebagai pemandu
bahan dan kegiatan pembelajaran. Pendekatan ini adalah model pembelajaran yang
digunakan untuk mengajarkan tema tertentu yang cenderung dapat disampailan
melalui beberapa bidang study lain. Dalam hubungan ini, tema dapat mengikat
kegiatan pembelajaran, baik dalam mata pelajaran maupun lintas mata pelajaran.
Menurut (Sukayati,
2004:6) model webbed adalah model pembelajaran yang pengembangannya dimulai
dengan menentukan tema tertentu yang menjadi tema sentral bagi keterhubungan
berbagai bidang studi.
Salah satu model pembelajaran menurut Fogarty yaitu
model webbed. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 secara tegas mengatakan
pembelajaran pada Kelas I s.d. III dilaksanakan melalui pendekatan tematik,
sedangkan pada Kelas IV s.d. VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran.
Penerapan untuk kelas rendah (1, 2, dan 3) Sekolah Dasar dilakukan dengan
pendekatan tematik webbed jaring labang-laba. Kelas atas (4, 5, dan 6) dengan
pendekatan integrated atau terpadu beberapa mata pelajaran.
Organisasi kurikulum model terjala (webbed) adalah
pendekatan tematik dalam pengintegrasian mata pelajaran. Satu tema dijadikan
rujukan untuk membahas materi sejumlah mata pelajaran yang sejalan atau
memiliki keterkaitan ide dan tema. Tema menjadi sesuatu yang sangat penting
untuk merajut topic materi dari sejumlah mata pelajaran menjadi uraian yang
terpadu. Oleh karena itu, pemilihan “tema subur” yaitu tema yang bisa relevan
untuk pengembangan dan pembahasan materi berbagai mata pelajaran, menjadi suatu
yang sangat penting.
B.
Kelebihan Dan Kekurangan Model Webbed
Kelebihan
dari model jaring laba-laba (webbed), meliputi:
1.
Penyeleksian tema sesuai dengan minat akan
memotivasi anak untuk belajar;
2.
Lebih mudah dilakukan oleh guru yang
belum berpengalaman;
3.
Memudahkan perencanaan kerja tim untuk
mengembangkan tema kesemua bidang isi pelajaran;
4.
Pendekatan tematik dapat memotivasi
siswa;
5.
Memberikan kemudahan bagi anak didik
dalam kegiatan-kegiatan dan ide-ide berbeda yang terkait.
Model webbed juga memiliki beberapa
kekurangan antara lain:
1. Sulit
dalam menyeleksi tema;
2. Dalam
pembelajaran, guru lebih memusatkan perhatian pada kegiatan daripada
pengembangan konsep;
3. Memerlukan
keseimbangan antara kegiatan dan pengembangan materi pelajaran.
C. Penerapan
Model Webbed
Pembelajaran terpadu menggunakan model webbed
dimulai dengan menentukan tema. Sebagai contoh tema yang sudah ditentukan
bersama adalah “Keluarga”. Dari tema ini dikembangkan dan dipadukan menjadi
sub-sub tema yang ada pada beberapa mata pelajaran, misalnya :
Ø
IPA
Standar Kompetensi :
mengenal bebagai benda langit dan peristiwa alam (cuaca dan musim) serta
pengaruhnya terhadap kegiatan manusia.
Siswa diajarkan tentang
macam-macam benda langit dan peristiwa alam yang terjadi di sekitar. Dari
peristiwa alam tersebut siswa diharapkan dapat menjaga kebersihan rumah.
Ø
IPS
Standar Kompetensi :
mendeskripsikan lingkugan rumah
Siswa diajarkan untuk
mendeskripsikan lingkungan rumahnya masing-masing.
Ø
Matematika
Standar Kompetensi :
mengenal bangun datar
Siswa diajarkan tentang
bentuk-bentuk bangun datar misalnya, misalnya pintu rumah berbentuk persegi
panjang, jendela berbentuk persegi.
Ø
Pkn
Standar Kompetensi :
menerapkan kewajiban anak di rumah dan di sekolah.
Siswa diajarkan tentang
mengikuti tata tertib di rumah. Bekerja sama dengan anggota keluarga yang lain
dengan baik.
Ø
Bahasa Indonesia
Standar Kompetensi :
memahami teks pendek dengan membaca nyaring.
Siswa membaca teks tentang
kehidupan keluarga yang harmonis.
Mata kuliah : Pengembangan pkn di SD
Dosen : Dirgantara Wicaksono, M.Pd
Dosen : Dirgantara Wicaksono, M.Pd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar